E-ISSN : 2962-8415
PANDUAN
Panduan Penulisan |
Fokus dan Cakupan |
Peraturan Editorial |
UNDUHAN
Template Jurnal |
Surat Pernyataan Penulis |
Salam Pancasila!
Gen Z, lahir dikisaran tahun 1997-2012, telah memasuki ruang publik Indonesia di abad 21 ini. Salah satu indikasi paling kasat mata yaitu keterlibatan mereka dalam pemilu 2024 dan tentu berbagai dinamika publik lain. Generasi ini mendominasi sebagai pemilih pemula dengan persentase signifikan pada pemilu 2024. Dari data tergambar bahwa Gen-Z memiliki minat politik yang tinggi dan lebih memilih platform digital. Generasi ini memiliki semangat belajar tinggi. Edisi ini mengawali refleksi dengan menyajikan suasana batin dan pikir Gen Z memasuki 80 tahun kemerdekaan Indonesia.
Pancasila memiliki visi filosofis terciptanya ruang publik yang sehat. Demokrasi, kedaulatan di tangan rakyat dalam pimpinan hikmat kebijksanaan menjadi unsur hakiki. Tulisan kedua mengangkat tema fundamental perihal demokrasi deliberatif. Kajian filosofis tentang sistem 1 dan sistem 2 atau sistem ganda (dual process). Musyawarah sebagai praktik deliberatif di Indonesia memainkan peran penting dalam mengaktifkan proses berpikir reflektif (Sistem 2) sekaligus mengurangi dampak negatif dari pola pikir intuitif yang reaktif (Sistem 1). Sebuah tulisan yang layak dicermati oleh para pegiat demokrasi.
Pada tulisan ketiga kajian tentang spiritualitas Pancasila diangkat dalam dinamika kehidupan sehari-hari. Pancasila menjadi landasan moral dan etika realitas Indonesia yang bhinneka tunggal ika. Dan pada tulisan keempat refleksikan filosofis tentang transendensi dan imanensi Pancasila dijabarkan. Bagaimana Pancasila menjadi hakikat manusia dalam membangun relasi vertikal dan horizontal. Akar kultural Bali memberi warna tersendiri dalam refleksi Pancasila. Namun Pancasila juga bukan sekadar ide yang tertutup tetapi ia adalah ideologi terbuka yang bisa direfleksikan dengan pemikiran filsafat arus utama lainnya.
Pada tulisan kelima sebuah refleksi dalam terang pemikiran filsafat eksistensialisme dengan tokoh sentral Søren Kierkegaard dan kemudian refleksi lebih lanjut dari dua pemikir kontemporer yakni Viktor Frank dan Paul Tillich. Pancasila tetap menjadi kekuatan filosofis yang mempersatukan bangsa Indonesia. Hal itu yang dikemukakan pada tulisan keenam. Sebuah telaah filosofis yang mengkaji Pancasila dalam bingkai logosentrisme, strukturalisme, dan dialektika. 80 Tahun lahirnya Pancasila sungguh menjadi dasar dan orientasi Indonesia merayakan kemerdekaan Indonesia ke-80.
Selamat membaca para budiman dan budiwati pencinta Pancasila philosofische grondslag bangsa Indonesia.
Editor
Salam Pancasila
Panduan Penulisan |
Fokus dan Cakupan |
Peraturan Editorial |
Template Jurnal |
Surat Pernyataan Penulis |