DARI SISTEM 1 KE SISTEM 2: MENELUSURI PERAN MUSYAWARAH DALAM PENALARAN REFLEKTIF DAN KOREKSI KERANCUAN BERPIKIR

Penulis

  • Mardohar Simanjuntak Pusat Studi Niti Ganda
  • Tristam Moeliono Universitas Katolik Parahyangan, Bandung, Indonesia.

DOI:

https://doi.org/10.63758/jpp.v5i1.60

Kata Kunci:

musyawarah, bias kognitif, dual-process theory, koreksi kerancuan, demokrasi deliberatif

Abstrak

Penelitian ini mengkaji praktik musyawarah di Indonesia, sebuah bentuk diskusi komunal yang menekankan pencapaian kata sepakat (mufakat), dari perspektif reduksi bias kognitif dan kekeliruan logika informal. Berdasarkan teori dua sistem evaluasi kognisi dari Daniel Kahneman serta klasifikasi argumentatif formal yang dikembangkan oleh Douglas Walton dan Christopher Tindale, penulis menganalisis elaborasi aturan prosedural dalam proses musyawarah, seperti curah pendapat, klarifikasi, dan pemufakatan, dapat membantu dan mendorong transisi dari cara berpikir cepat dan intuitif (Sistem 1) ke penalaran yang lebih lambat dan analitis (Sistem 2); dan sekaligus mengidentifikasi dan memperbaiki kerancuan berpikir informal yang kerap terjadi. Penelitian ini menunjukkan bahwa struktur diskusi deliberatif semacam ini dapat membantu mengeliminasi kekeliruan kognitif, dan menunjukkan bahwa proses rembuk khas Indonesia ini adalah peluang untuk membangun sebuah struktur keberkebangsaan yang terbebas dari dilemma partisan yang umumnya terjadi pasca pemilihan umum. Kajian ini juga mengangkat sejumlah hambatan, seperti distribusi kekuasaan dan struktur sosial yang hierarkis yang bisa memengaruhi jalannya permusyawaratan.

Unduhan

Diterbitkan

2025-06-23

Cara Mengutip

Simanjuntak, M., & Moeliono, T. P. (2025). DARI SISTEM 1 KE SISTEM 2: MENELUSURI PERAN MUSYAWARAH DALAM PENALARAN REFLEKTIF DAN KOREKSI KERANCUAN BERPIKIR. Jurnal Pembumian Pancasila, 5(1), 9–14. https://doi.org/10.63758/jpp.v5i1.60