Vol. 2 No. 2 (2022): Manifestasi Pancasila melalui Trisakti sebagai Pedoman Mewujudkan Amanat Penderitaan Rakyat

					View Vol. 2 No. 2 (2022): Manifestasi Pancasila melalui Trisakti sebagai Pedoman Mewujudkan Amanat Penderitaan Rakyat

Salam Pancasila!

Para Pembaca Budiman, Jurnal Pembumian Pancasila Vol.2.No.2.Desember 2022 kembali hadir dengan mengangkat tema Manifestasi Pancasila melalui Trisakti sebagai Pedoman Mewujudkan Amanat Penderitaan Rakyat. Ada tujuh (7) tulisan yang ditampilkan pada terbitan ini. Ketujuh tulisan ini dengan cara masing-masing mengkaji tema di atas. Tiga tulisan pertama membuka kajian fundamental tentang Pancasila melalui Trisakti dari perspektif historis, politik, dan ekonomi. Dua tulisan berikut yakni tulisan keempat dan kelima merupakan sebuah upaya melihat kebaruan (novelty) Pancasila melalui Trisakti. Dan tulisan, keenam dan ketujuh, menutup dengan sebuah perspektif kekinian yakni bagaimana dimensi sejarah Pancasila harus terus dibumikan dalam konteks kini sambil tak melupakan akar historisnya.

Tema yang diangkat kali ini ingin memberi sebuah cara pandang mendasar tentang Pancasila. Sebuah cara pandang yang mengakar dari konteks historis negeri ini, tetapi juga ingin mencerna realitas kekinian, dan sekaligus mempunyai visi historis yang kokoh. Terbitan Vol. 2. No. 2 ini diawali dengan kajian dari Bondan Kanumoyoso yang menghidupkan secara aktual kosa kata Trisakti dan pembumian Pancasila yang sempat pudar di masa lampau. Pada kajian kedua, Abdy Yuhana mencoba menelusuri perihal geopolitik yang menjadi hal yang perlu terus diperhatikan dalam upaya mewujudkan cita-cita Proklamasi sebagaimana diamanatkan dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Pada tulisan ketiga, Chandra Setiawan kembali meletakkan kesejahteraan dalam perspektif ekonomi yang mendasar berasaskan kekeluargaan dan gotong royong.

Selain itu, pada terbitan kali ini juga disuguhi dua tulisan yang  mengkaji dimensi kebaruan melalui fotografi. Tulisan keempat dari Mardohar Batu Bornok Simanjuntak merupakan sebuah kajian filosofis dimana realitas kontemporer gerak ideologi dalam kacamata Balkin yaitu viral, filter, dan simbion coba dibaca dalam konteks Pancasila. Upaya kebaruan ini juga dikaji dalam perspektif psikologis oleh Saipul Iskandar yang mengangkat kajian tentang pentingnya pendidikan generasi muda.

Akhirnya terbitan ini ditutup dengan dua perspektif yang sekaligus mengingatkan pembaca bahwa Pancasila melalui Trisakti perlu terus direaktualisasi yang dibahas oleh Martin Sembiring. Dan kajian penutup oleh Rofinus Neto Wuli mengajak pembaca untuk tak melupakan Ende, tempat Bung Karno diasingkan, sebagai sebuah ruang spiritual-meditatif Sukarno dalam melahirkan gagasan besar Pancasila yang mempersatukan Indonesia dari Sabang sampai Merauke, dari Sangihe Talaud sampai ke Pulau Rote.

 

Selamat Membaca

Redaksi

 

 

Published: 2022-12-01