PANCASILA DAN MODAL SOSIAL: Upaya Revitalisasi Pancasila sebagai Jalan Penguatan Modal Sosial dalam Rangka Penyelesaian Kompleksitas Persoalan Bangsa
Kata Kunci:
kepercayaan, modal sosial, revitalisasi nilai pancasilaAbstrak
Hubungan antara modal social dengan ideologi sangatlah erat. Tegas Bung Karno (mengutip pernyataan seorang pemimpin besar asing) mengatakan bahwa suatu bangsa yang bersatu hanyalah dapat terlaksana jika bangsa tersebut memiliki suatu dasar yang lebih besar daripada bangsa itu sendiri (national unity can only be preserved upon a basic which is larger than the nation itself). Dasar itu adalah Pancasila. Bung Karno menyimpulkan bahwa a nation without faith can not stand. Bangsa yang tidak mempunyai geloof, bangsa yang tidak mempunyai kepercayaan, tidak mempunyai belief, bangsa itu tidak bisa berdiri (2006). Dalam penelitian ini, yang menggunakan metode penelitian deskriptif-kualitatif di mana sumber data utamanya berasal dari studi pustaka dan dokumen-dokumen yang relevan, terbukti bahwa modal sosial bangsa Indonesia yang sangat luar biasa sebagai warisan leluhur bangsa yang berupa gotong royong, persaudaraan, senasib sepenanggungan, saling hormat-menghormati, taat pada aturan, yang menjadi pemersatu bangsa kini justru mengalami degradasi yang cukup dalam. Negara dan bangsa diambang masuk dalam jurang masalah yang semakin mendalam. Karenanya dibutuhkan upaya yang serius untuk melakukan revitalisasi terhadap nilai Pancasila, sehingga nilai-nilai luhur Pancasila kembali hidup dan bersemi dalam sanubari bangsa Indonesia.
Diterbitkan
Cara Mengutip
Terbitan
Bagian
Lisensi
Hak Cipta (c) 2021 Jurnal Pembumian Pancasila

Artikel ini berlisensiCreative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.