AGAMA DAN PANGGILAN MENCINTAI SESAMA SEBAGAI CARA PEMBUMIAN PANCASILA
Abstrak
Agama mempunyai tugas dan panggilan yang sangat luhur yaitu membangun manusia dan kemanusiaan. Khususnya agama dipanggil untuk semakin menyuburkan panggilan dan kewajiban mencintai sesama. Panggilan dan kewajiban itu merupakan tantangan etis bagi hidup manusia. Karena itu, ada dan kehadiran sesama manusia di dunia ini bukanlah untuk dibenci, juga bukan untuk menjadi sasaran dan objek kebencian apalagi kebencian yang dilandaskan pada agama. Melainkan mereka harus menjadi pihak dengan siapa orang berusaha membangun dialog dan komunikasi dialogis agar bisa semakin mencintai dan menghargai sebagai sesama manusia. Dengan cara demikian diharapkan orang bisa mewujudkan dua hal sekaligus di dalam kehidupan bermasyarakat. Pertama, orang bisa mencapai hidup dan kedamaian sosial yang harmonis. Terkait dengan hal ini, agama tidak lagi menjadi sumber permasalahan dalam relasi sosial-kemasyarakatan. Melainkan agama menjadi sumber ilham untuk membangun masyarakat yang harmonis dan penuh kedamaian. Kedua, dengan cara itu kita berusaha membumikan Pancasila, artinya membuat Pancasila itu benar-benar berurat-berakar di dalam hidup manusia. Upaya membumikan Pancasila berarti membuat Pancasila itu hidup secara nyata dan kongkret dalam hidup setiap anggota masyarakat sehari-hari. Dengan demikian Pancasila bukan lagi menjadi sebuah ideologi yang asing dari kehidupan sosial dan politik kemasyarakatan, melainkan ia menjadi sumber ilham yang mengatur dan mengarahkan hidup manusia sehari-hari.
Diterbitkan
Cara Mengutip
Terbitan
Bagian
Lisensi
Hak Cipta (c) 2021 Jurnal Pembumian Pancasila

Artikel ini berlisensiCreative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.