PELAKSANAAN TRISAKTI DALAM PEMBUMIAN PANCASILA

Penulis

  • Bondan Kanumoyoso Sekjen DPP GPP dan Dosen/Peneliti FIB UI

Kata Kunci:

pembumian pancasila, sukarno, trisakti, wacana, 1 Juni 1945

Abstrak

Dalam wacana tentang Pancasila pada era reformasi ada banyak kosa kota dan konsep yang hilang sebagai akibat dari penggunaan Pancasila pada masa Orde Baru (1968-1998) sebagai alat legitimasi kekuasaan. Pengertian bahwa Pancasila bukanlah sekedar serangkaian konsep dan gagasan tetapi juga praktik hidup kurang mendapat penekanan. Hal ini menyebabkan kata “Pembumian Pancasila” dan “Trisakti” hilang dalam wacana tentang dasar negara Republik Indonesia. Dalam pengertian yang ditekankan oleh Sukarno dalam pidatonya pada tanggal 1 Juni 1945 di hadapan sidang BPUPK (Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan) dinyatakan bahwa Pancasila telah lama hidup dan diamalkan oleh bangsa Indonesia. Pancasila bukan sekedar gagasan tetapi juga laku hidup, sehingga istilah yang tepat dalam pelaksanaan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat dan berbangsa adalah pembumian Pancasila. Sementara itu untuk membumikan Pancasila Sukarno mengemukakan gagasan tentang Trisakti, yaitu berdaulat di bidang politik, berdikari di bidang ekonomi dan berkepribadian di bidang budaya. Ada kaitan erat antara pembumian Pancasila dan Trisakti, karena keduanya merupakan perwujudan dari karakter dan cita-cita bangsa Indonesia.

Unduhan

Diterbitkan

2022-12-28

Cara Mengutip

Kanumoyoso, B. (2022). PELAKSANAAN TRISAKTI DALAM PEMBUMIAN PANCASILA. Jurnal Pembumian Pancasila, 2(2), 68–77. Diambil dari http://jurnalpembumianpancasila.id/index.php/jpp/article/view/47