PENGAKUAN PERAN ENDE SEBAGAI RAHIM PANCASILA MELALUI RANAH EDUKASI DAN PEMBUMIAN PANCASILA
Kata Kunci:
edukasi, ende, pancasila, pembumian, rahim, sukarnoAbstrak
>Penelitian ini bertujuan untuk menegaskan peran Kota Ende sebagai Kota Pancasila karena di tempat ini Bung Karno memikirkan rumusan Pancasila yang kemudian menjadi dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Peran Kota Ende dan pertemuannya dengan masyarakat yang plural menyediakan atmosfer bagi Sukarno dalam melahirkan butir-butir Pancasila. Belum banyak ilmuwan yang secara serius membuat kajian seputar peran Kota Ende, tidak hanya sebagai tempat pengasingan tetapi menjadi rahim dari mana Pancasila lahir. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode sejarah (historical method), sebuah proses yang meliputi pengumpulan dan penafsiran sebuah, atau peristiwa dan gagasan yang timbul di masa lalu, sehingga dari metode sejarah pada akhirnya akan ditemukan suatu generalisasi yang berguna dalam usaha memahami situasi saat ini, sehingga dapat dijadikan sebagai peramalan untuk perkembangan yang akan datang. Hasil penelitian ini menegaskan betapa pentingnya Kota Ende dalam sejarah perjuangan kemerdekaan Indonesia. Buah pemikiran Sukarno tentang Pancasila tidak muncul tiba-tiba. Pancasila hadir sebagai hasil dari proses perenungan diri Bung Karno, kontemplasi dan refleksinya secara mendalam selama hidup di Ende. Tanpa Ende, tanpa penemuan lagi Bung Karno atas ketuhanan, tidak ada Pancasila. Jujur pada kenyataan sejarah artinya kita berani mengakui peran Ende sebagai Rahim Pancasila melalui ranah edukasi dan pembumian Pancasila.
Unduhan
Diterbitkan
Cara Mengutip
Terbitan
Bagian
Lisensi
Hak Cipta (c) 2024 Jurnal Pembumian Pancasila

Artikel ini berlisensiCreative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.